Saturday, August 30, 2008

Lentera Jiwa

Sering saya merasa sangat kerdil. Bahkan, terlalu sering untuk ukuran orang se-usia saya (maksud saya harusnya sudah berpikiran dewasa). Mmmm, apa yah? Kadang kala, saya seperti belum mengenal diri saya. Apa benar, kata orang, manusia adalah makhluk yang paling misterius, paling tamak, dan paling sempurna? Entah. Saya kira tiap orang punya persepsi yang berbeda mengenai hal ini.

Apa sih, sebenarnya yang saya cari? Tak jarang hati saya berteriak demikian. Dan saya kira, itu adalah perkara wajar. Berusahalah saya, untuk menanggapinya dengan perkara yang sewajar-wajarnya. Rangkaian peristiwa dan kejadian, jadi bahan perenungan yang berharga. Melangkahkan kaki, berekspedisi, menghadapi hari dan melangkah tidak pasti. Loh, gimana sih kok tidak pasti? Itulah yang saya cari untuk saat ini. Sebuah kepastian.

Saya sempat tertegun, saat mendegar Andy F. Noya mengundurkan diri dari jabatannya, Pimred Metro TV. Sebuah media terkemuka dan diperhitungkan di tanah air. Meminjam bahasanya, ia ingin mengikuti “Lentera Jiwa-nya”. Sebuah lentera yang menjadi penerang di relung hati. Dengan jujur, ia mengunkapkan bahwa, sangat terinspirasi oleh sebuah buku kecil berjudul Who Move My Cheese. Saya tak bisa bercerita banyak tentang buku itu. Karena, saya sendiri belum pernah membacanya. Ia menambahkan, saat mendengar lagu Nugie, Lentera Jiwa, dirinya terlecut untuk mengambil keputusan berat itu (keluar dari Metro TV).

Boleh-lah, untuk saat ini Bung Andy telah menemukan Lentera Jiwanya. Saya rasa, tiap orang pun akan menemukan, kalo belum akan mencari, Lentera Jiwanya masing-masing. He em, saya harus mencari. Lentera jiwa saya, yang akan menjadi penerang dalam kegelapan hati saya.

(Nasruli Chusna)

1 comments:

Anonymous said...

Setuju, bro! :D


Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Supported by ArchiThings.Powered by Blogger